Oleh: Pdt. Dr. Daniel Ronda
Tidak mudah memahami cerita perempuan berzinah yang ditangkap dan dibawa kepada Yesus. Mereka semua meminta untuk dirajam dengan batu karena dosanya dan sekarang Yesus ditanya apa pendapatnya? Tentu ini ujian bagi Yesus, namun tentu jawabannya mengejutkan semua pihak di mana Dia mengatakan: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”. Lalu Dia menunduk dan menulis di tanah. Satu per satu orang pergi dan menyisakan si perempuan berzinah. Yesus pun menyuruhnya pulang dengan pesan pergi, Aku pun tidak menghukum Engkau, pergi dan jangan berbuat dosa lagi.
Jawaban ini tentu menekankan Ketuhanan Yesus, sehingga kita menemukan teks pengampunan. Teks ini tentu penuh kontroversi dalam tafsirannya dan juga karena tetap menyisakan pertanyaan bagi komunitas yang menghadapinya. Bagaimana jika ada orang berdosa seperti hal ini? Apakah dia langsung boleh bebas jika mengaku dosa kepada Tuhan? Di mana tanggung jawab si pendosa atas dosa-dosanya entah seks, uang, penyalahgunaan kekuasaan dan seterusnya?
Bagi saya ini bicara pengampunan Tuhan. Hukum tetap dilaksanakan, namun di bawah terang pengampunan Tuhan. Artinya dibutuhkan pengakuan dosa dan penyesalan, lalu disiplin dijalankan namun di bawah anugerah Tuhan sehingga orang berdosa dibawa kembali kepada jalan Tuhan dan dipulihkan seperti sedia kala.
Tidak mudah masalahnya, karena budaya malu (shame culture) membuat banyak yang menyangkalnya. Selalu disebut sebagai fitnah, ada yang mau menjatuhkan, dizalimi, dan banyak alasan menghindar. Itu kompleks jadinya sehingga membutuhkan banyak bukti-bukti otentik. Tidak heran bila dosa-dosa ini kadang terasa bau busuknya tapi susah dibuktikan. Inilah yang menjadi keributan bila diungkap. Teks ini mengajak kita semua para pendosa untuk lebih baik mengaku dosa daripada membantah, apalagi menyebabkan perpecahan dalam umat. Mengakui dosa tidak mudah, tapi itulah jalan pemulihan satu-satunya yang disediakan Tuhan (DR).
Teks bacaan: Jika kita mengaku dosa kita , maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yohanes 1:9).