Teks: Lukas 19:1-10
By: Pdt. Kadarusno Edut
Pendahuluan
“Mencari yang hilang adalah tugas orang percaya dan gereja sampai Tuhan Yesus datang”.
Zakheus adalah Kepala Pemungut Cukai di Pemerintah Kerajaan Romawi abad pertama. Nama Zakheus berarti “yang benar”, tetapi ironis Zakheus itu tidak hidup menurut namanya.
Sungguh amat menarik mengapa Yesus dalam pelayanan selalu mencari orang-orang yang seperti ini?,(Zakheus, Petrus yang suka menyangkal, Thomas tidak mudah percaya, dll) Mengapa juga Yesus tidak mengajar murid-muridnya waktu itu tentang, bercocok tanam, berladang, berkebun, belajar ilmu ekonomi, cara mencari uang, cara membeli, menjual dan berdagang? Apa kah waktu itu belum ada dunia perdagangan? Atau uang belum menjadi utama bagi manusia? Tentu tidak. pasti sudah ada. Pertanyaan ini sebenarnya sederhana namun jawabannya tidak sederhana.
Jika memang Yesus tidak perlu untuk membahas-bahas hal itu tadi, mengapa? Bukankah gereja dan pelayanan membutuhkan hal itu semua? Bahkan ada beberapa gereja sepertinya memprioritaskan hal-hal semacam ini (seperti yang diatas) sampai-sampai kebaktian doa digerejanya tidak ada, apalagi yang namanya membuat program Misi dan PI tidak ada sama sekali.
Akan tetapi Yesus justru sebaliknya tidak mengajarkan hal-hal yang tadi di atas namun ia justru mengajar untuk memberi harta benda, berkorban, untuk pekerjaanNya, itu yang terjadi. Ia selalu mengajarkan pergi, carilah, beritakan Injil sampai pada kesudahan zaman. Baiklah kita beralih.
Sekarang mari kita perhatikan, mengapa Zakheus yang hilang ditemukan, apa faktor penyebab?
*1. *Kesederhanaan hati Zakheus (4) *
Jika kita memperhatikan cerita tentang Zakheus dalam Injil Lukas 19:1-10 apa yang dilakukan oleh Zakheus adalah suatu yang tidak lazim. ia berlari-lari dan memanjat pohon untuk melihat siapa Yesus ini seperti anak kecil. Apalagi dia adalah seorang pejabat pemerintahan yang kaya (ay 2).
Yesus berkata, “Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya” (Luk 18:17). Seringkali karena keangkuhanlah banyak orang “sukses” tidak bisa menerima Yesus.
Zakheus telah memberikan teladan bagi kita bahwa ia memiliki hati yang sederhana, apa adanya walau banyak orang memandangnya sebelah mata (ay7). ia tidak menghiraukannya. Cara ia menerima Yesus sangat sederhana ialah membuka mata hati rohani seluas-luasnya dan Yesus melihat hatinya.
2. Berbadan pendek beriman besar (3, 5, 6)
Secara rohani iman kita semua kecil dan pendek, karena kita semua adalah orang-orang yang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23). Kita semua terlalu kecil untuk masuk ke dalam surga.
Namun sungguh amat menyedihkan karena banyak orang berdosa/terhilang yang selalu menganggap dirinya “besar” sehingga tidak perlu lagi akan Juruselamat.
Mereka mengukur diri mereka dengan standar uang, keberhasilan, ketenaran, kedudukan yang pada akhirnya melupakan Allah dan itu yang dibenci oleh Allah.
Banyak mereka sudah beranggapan bahwa mereka telah memiliki segala-galanya, padahal ketika mati tidak memilki apa-apa. (Why 3:17). Zakheus diselamatkan bukan karena tekadnya berbuat baik (ay 8), akan tetapi ia diselamatkan karena tanggapannya atas perkataan Yesus (ay 9).
Ia membuka hatinya imannya timbul. Setelah ia percaya, ia memilki iman akan Yesus maka kemudian ia memperhatikan imannya dengan berjanji memberikan ganti rugi kepada orang yang telah ia rugikan (ay 8). Betapa besar iman Zakheus dan betapa besar perubahan yang terjadi dalam diri Zakheus kiranya ia menjadi teladan kita semua.
3. Karena Yesus mencarinya (ay 10)
Zakheus mengira bahwa dialah yang mencari Yesus (ayat 3), akan tetapi Yesuslah yang justru mencari dia (10). Bagi orang Zakheus adalah “sampah” bahkan orang yang sangat berdosa karena profesinya sebagai pemungut cukai yang terkadang menyalahgunakan kekuasaanya untuk memperkaya diri sendiri. Dan tidak heran Zakheus menjadi orang kaya (ay 2).
Orang berdosa secara alamiah tidak mencari Juruselamat, namun Juruselmatlah yang mencari orang berdosa. Tentu kita Ingat kisah tentang orang tua kita bukan? Adam dan Hawa. Ketika manusia pertama berdosa bukankah mereka bersembunyi? Namun Allahlah yang datang dan mencari mereka bukan mereka yang datang menjumpai Allah.(Kej 3:1-10)
Yesus datang kedalam dunia Ia konsen kepada yang terhilang, orang yang berdosa , terlantar, terluka, itulah sebabnya Ia rela turun dari Surga, mati dan bangkit pada hari yang ketiga. Orang-orang yang telah diselamatkan tidak boleh egois yang hanya menikmati keselamatan bagi diri sendiri.
Marilah kita berdoa meminta hikmat kepada Tuhan Yesus bagaimana caranya agar kita bisa menjangkau orang yang terhilang yang berdosa dan membawa mereka kepada Yesus. Itulah yang sungguh-sungguh dinantikan oleh Tuhan Yesus sampai kelak kita berjumpa dengan DIA. Amin…