Seri ketiga dari Tema Natal tahun ini adalah “Datanglah Ya, Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai” (Yes 9:5).

Mesias yang dijanjikan memiliki 4 nama, Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Kita membahas yang ketiga, Dia adalah Bapa yang Kekal (Everlasting Father). Apakah makna dari nama ini ketika tergenapi di dalam Yesus. Jelas ini tidak membahas ketritunggalan karena Yesus adalah Anak, dalam ketritunggalan ada Allah Bapa dan Roh Kudus. Jika demikian, apa maksudnya? Ini berbicara tentang pemerintahan mesias yang datang itu bergelar “Bapa yang kekal”. Maknanya ada dua hal:

1. Pemerintahan Mesias yang dijanjikan adalah Pemerintahan Kebapaan (fatherly rules)
Pemerintah atau kerajaan yang dipimpin raja atau presiden memiliki rakyat atau warga negara. Mereka disebut sebagai warga negara atau warga kerajaan. Tentu rakyat wajib dilindingi dan diayomi. Tapi pemerintahan yang digenapi dalam kerajaan Allah di mana Yesus sebagai Raja adalah pemerintahan kebapaan, di mana Yesus memperlakukan umatNya sebagai anak-anakNya dan Dia menyatakan diriNya sebagai Bapa dalam berelasi. Itu artinya Dia sebagai Bapa menunjukkan kasihNya, perlindungan, serta pemeliharaanNya. CintaNya yang begitu melimpah menunjukkan kasih Bapa kepada kita yang adalah miliknya.

2. Pemerintahan Mesias itu bersifat kekal atau selamanya.
Kata Bapa adalah bahasa kiasan yang menunjuk kepada kepemilikan dalam Bahasa Ibrani, di mana gelar “Bapa yang kekal” menunjuk bahwa pemerintahan mesias itu kekal dan selamanya, bukan sementara. Ini berarti bahwa kekekalan itu ditunjukkan dengan menyatakan:
a) NamaNya adalah kekal (Maz 72:17). Nama menyatakan kehadiranNya dan kehadiranNya itu terus ada dalam kehidupan orang percaya.

b) PemeliharaanNya yang kekal (Wahyu 21:6-7). Di ayat yang ke 6-7: Dia adalah Alfa dan Omega. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.

c) KarakterNya yang kekal (Ibrani 13.8). Bahwa Dia tidak berubah dulu sekarang dan selamanya. Itu berarti sebagai Bapa, Dia dapat dipercaya dan diandalkan.

Refleksi:

1. Sudahkah kita menyadari bahwa relasi antara kita dengan Tuhan adalah relasi Bapa dengan anak? Relasi ini menyatakan kasihNya yang besar bagi kita yang percaya kepadaNya.

2. Sadarkah kita bahwa relasi antara ayah dan anak itu bersifat permanen adanya? Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Bapa di dalam Kristus. Mungkin aniaya, penderitaan, kesakitan. Tak satupun dapat memisahkan kita dari kasihNya.

3. Percayakah kita bahwa sebagai Bapa, kasih dan pertolongannya tidak pernah berubah? Manusia tidak dapat dipegang kata-katanya, manusia tidak dapat diandalkan. Tapi pemerintahan Kristus adalah pemerintahan yang dapat dipercaya.