Oleh: Daniel Ronda
Tomas dikenal dengan julukan “Tomas si Peragu”. Ceritanya begini, Yesus sudah bangkit dan akan naik ke surga. Mandat pengutusan misi sudah diberikan. Dalam Injil Yohanes, Tuhan Yesus menjumpai murid-muridNya dan memberi perintah, “Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Namun sayang sekali dalam catatan Injil Yohanes, malam itu Tomas tidak ada (20:24). Ketika kemudian dikabarkan kepada Tomas bahwa Tuhan sudah bangkit, dia mengatakan bahwa kecuali saya melihat tangannya yang terpaku dan mencucukkan jari pada tangan itu maka Tomas menyatakan bahwa dia tidak akan percaya (20:25). Ini yang selalu diingat dalam sejarah sehingga oleh para pengkhotbah menjulukinya sebagai Tomas si peragu alias belum mau percaya. Tapi banyak pengkhotbah yang lupa bahwa satu minggu kemudian Tomas mengeluarkan pernyataan yang paling berharga untuk menyatakan ketuhanan Kristus di mana ketika akhirnya dia berjumpa Yesus dan ia berkata, “Ya Tuhanku dan Allahku” (20:28).
Cerita Injil berhenti sampai di sini, tapi dalam tradisi gereja tidak demikian. Ada banyak manuskrip tradisi yang menceritakan kelanjutan perjalanan Tomas sebagai penginjil. Salah satu manuskrip yang dapat dipercaya adalah “Acts of Thomas” yang ditulis di sekitar abad ketiga. Tomas dikisahkan pergi ke India. Salah satu dalam manuskrip itu diceritakan bahwa para murid Yesus sepakat untuk berpencar mengabarkan Injil sampai ke seluruh dunia. Lalu dikatakan bahwa mereka membuang undi nama-nama yang harus didatangi. Tomas mendapat tugas pergi ke India, sebuah rute perjalanan perdagangan ke Timur. Dalam manuskrip itu dikatakan bahwa dia sempat menolak karena dia memiliki masalah kesehatan (dalam istilah di manuskrip kelemahan dalam daging). Tapi Tuhan Yesus menampakkan diri dalam penglihatan mimpinya untuk pergi dan berjanji menyertai Tomas. Lalu dia berangkat dengan kapal yang merupakan rute perdagangan ke India dan tiba tahun 52 Masehi di India. Dia mengabarkan Injil dengan setia di berbagai tempat di India sampai akhirnya dia mati sahid dan dikuburkan di Chennai (nama tempat itu sekarang di India).
Mungkin tradisi manuskrip ini tidak dapat disejajarkan dengan Injil sehingga kita hanya ambil sejarahnya. Tapi pada sisi lain, ada bukti arkeologis yang ditemukan di India dan berbagai tradisi independen di India (bukan Kristen) mencatat ada kedatangan Rasul Tomas, dan bagaimana orang itu disembuhan, berapa banyak yang disembuhkan, adanya penyakit sampar di masyarakat dan adanya mujizat lawatan Tuhan, ada jumlah orang yang percaya dan asal kasta mereka. Semua itu persis jika digabungkan manuskrip di Barat dengan tradisi serta temuan arkeologis di India. Termasuk catatan tentang kematiannya di mana dia dibunuh di sebuah bukit yang dikenal sekarang dengan nama Bukit Tomas. Sampai hari ini ada orang Kristen di India dijuluki Kristen Rasul Tomas (Mar Thoma Nazranis). Ini membuktikan bahwa tidak ada keraguan sedikitpun bahwa Tomas memang sampai di India dan setia mengabarkan Injil sampai mati.
Ada pelajaran yang bisa diambil dari sini. Pertama, bahwa pemberitaan Injil sampai ke seluruh dunia sangat serius dipercayai oleh para murid. Dalam keterbatasan mereka saat itu mereka tetap berkomitmen membawa Injil kepada segala bangsa. Mereka sadar bahwa ketaatan kepada Yesus adalah segalanya dan itu mengandung nilai kekekalan yang luar biasa dalam hidup mereka. Memang Injil lebih mudah terlihat jejaknya di dalam wilayah kekaisaran Roma karena Paulus memberitakan Injil ke Barat (Eropa) tapi tidak sedikit para penginjil di awal sudah siap bawa Injil ke Timur di mana kemudian diikuti para penginjil yang pergi ke Siria, tanah Arab sampai ke China. Sudah waktunya GKII bangkit memikirkan misi kepada bangsa-bangsa secara serius dan bukan hanya sibuk dengan program internal dan perayaan yang begitu banyak memakan biaya dan waktu.
Kedua, janji penyertaan Tuhan sempurna bagi para penginjil yang sungguh taat kepada amanat Agung. Tomas pergi dalam segala kelemahannya dan tidak ada pengutus. Tetapi kuasa Tuhan menyertai mereka dengan dahsyat. Penggenapan Markus 16 bahwa mereka yang pergi akan menyaksikan kuasa, mujizat dan tanda yang ajaib. Tomas menyaksikan dan mengalami bagaimana Tuhan setia pada janjiNya untuk menyertai dengan tanda dan mujizat. Para hamba Tuhan GKII harus percaya kepada kuasa penyertaan Tuhan ini masih berlaku sampai hari ini. Tinggal bagaimana komitmen kita untuk setia dalam pekabaran Injil kepada bangsa-bangsa (DR).
Catatan: Bulan Agustus sebagai Bulan Misi GKII
Sumber bacaan: 1) Timothy C. Tennent, How God Saves the World: A Short History of Global Christianity (Tennessee, USA: Seedbed Publishing, 2016).
2) “Thomas the Apostles”, Wikipedia, diakses tanggal 18 Juli 2017, tersedia di www.wikipedia.org/wiki/Thomas_the_Apostle#Saint_Thomas_Cross