Selamat memasuki tahun yang baru untuk semua Hamba Tuhan, Pelayan Tuhan, Badan Pengurus Jemaat dan semua anggota jemaat. Tahun ini kiranya menjadi tahun lawatan Tuhan yang lebih nyata lagi dalam pelayanan kita masing-masing. Ada beberapa pokok doa dan harapan di tahun 2019 ini:
1. Bila selama ini fokus pelayanan organisasi bagaimana membuat dan merevisi peraturan gereja, maka kiranya fokus diarahkan juga kepada pelayanan di lapangan yaitu pelayanan di gereja lokal yang membutuhkan perhatian dan doa kita semua yaitu kebangkitan gereja lokal.
2. Pergumulan yang dihadapi sebagian gereja lokal adalah kurangnya materi pemuridan, standar pelayanan khotbah yang menurun, liturgi gereja yang belum tuntas, pelayanan musik gereja yang masih sekadarnya, ibadah doa dan puasa mulai menurun, keluarga hamba Tuhan, dan pelayanan penggembalaan yang masih menghadapi permasalahan relasi antara gembala dan BPJ.
3. Ini menantang semua aras organisasi untuk fokus menemukan permasalahan dalam gereja lokal dan mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM dalam pelayanan gereja. Doakan agar Pusat, Wilayah dan Daerah dapat lebih intensif mengadakan pelatihan dan pengembanganpelayanan di daerah mereka masing-masing dan masing-masing aras akan bersinergi memenuhi kebutuhan pelayanan ini.
4. Gereja lokal perlu terus diingatkan bahwa kewajiban mereka membuka pos penginjilan baru, namun selalu mengingat juga bahwa gereja adalah ladang penginjilan yang besar yang tidak dapat diabaikan. Jiwa yang terhilang bukan hanya suku terasing atau suku yang kekristenannya kecil tapi juga pekabaran Injil harus ditujukan kepada anggota jemaat yang belum menerima Yesus sebagai Tuhan yang juruselamat. Banyak di daerah Kristen kita yang sudah tidak bergereja dan hilang dari gereja. Mereka perlu dijangkau melalui dan dari dalam gereja.
5. Pergumulan gereja perkotaan kita adalah arsitektur yang menyangkut desain interior gereja terutama akustik dan sound system gereja-gereja. Banyak gereja besar kita yang belum menyadari bahwa sound system yang baik sebagai salah satu pelayanan yang penting. Tidak jarang jemaat kesulitan mendengar khotbah gembala karena sound system dan akustik gereja tidak menunjang. Perlu memberikan kesadaran kepada BPJ pentingnya investasi untuk pelayanan ini.
6. Isu pengajaran gereja yang harus dihadapai khususnya di Papua adalah adanya sekelompok komunitas gereja kita tentang penolakan KTP-el yang dianggap representasi Antikristus dengan simbol 666, adanya pemujaan yang berlebihan kepada Israel yang melebihi Kristus. Ini kiranya dapat dibahas di sekolah teologi untuk memberikan bekal bagi kita menjawab isu ini.
7. Mendokan lembaga-lembaga pelayanan sebagai pilar strategi R.A. Jaffray yaitu sekolah teologi dan lembaga penerbitan Kalam Hidup. Kiranya organisasi tiap aras dapat bersinergi dan bekerjasama lebih erat dengan sekolah teologi dan Kalam Hidup.
8. Gereja tidak dapat terpisah dari politik, itu sebabnya diharapkan warga GKII akan ikut berpartisipasi dalam Pilpres dan Pileg 17 April 2019. Kami mengajak semua aras dan gereja lokal untuk mendoakan caleg dari warga gereja kita sehingga keterpilihan mereka dapat mewakili aspirasi gereja kita juga.
9. Agar terus mendoakan Rakernas dan Retreat Gembala 2019 tanggal 30 April dan 3 Mei 2019. Acara ini ditujukan kepada Gembala dan Aktivis Gereja di sleuruh Indonesia. Baru 300an yang mendaftar dari target 1000 peserta. Kami menyadari biaya pendafataran Rp. 2,5 juta dinilai cukup mahal bagi daerah tertentu, namun mengingat ini bagian penting dalam organisasi yaitu pengembangan SDM kita, maka kami harapkan tiap aras akan mengupayakan penggalian dana lewat gerakan jemaat atau yang lainnya. BP Pusat siap membantu dengan surat rekoemdasinya.
10. Mari kita mendoakan terus pelayanan Kemah Peduli yang sampai hari ini masih bekerja di Lombok, Palu dan sedang melayani di Lampung (korban tsunami di Selat Sunda dari sisi Pulau Sumatera yang kurang mendapat perhatian). Di Palu Kemah Peduli sedang mengerjakan pembangunan sekolah dan masih menyalurkan bantuan. Sampai hari ini sudah ada 65 relawan dari gereja kita yang bekerja keras untuk pelayanan bencana. Doakan terus kerjasama dengan CAMA Service yang akan mengadakan pelatihan-pelatihan tanggap bencana di gereja kita
Marilah kita terus saling mendoakan dan saling menguatkan. Bila ada pokok doa dari daerah, jangan lupa hubungi kami untuk dapat kami rilis berita doa ke seluruh jemaat kita. Salam GKII Bangkit!