Ada yang bercerita kepada saya bahwa ketika dia pergi ke sebuah gereja A, toiletnya jorok sekali. Kondisi gedung kusam dan rasanya tidak nyaman melihat kondisi yang tidak terawat dan kotor. Saya tidak mampu berkomentar karena banyak hal bisa terjadi mengapa bisa sampai rumah ibadah jorok sekali.
Teringat saya akan tulisan-tulisan Bishop Doktor Wayan Mastra dari Gereja Bali. Ketika saya gandrung-gandrungnya menyukai kontekstualisasi, saya mengagumi tulisan-tulisannya. Salah satunya adalah ia berbicara pentingnya memiliki gereja yang bersih dan indah. Dia tidak berkata mahal dan mewah, tapi soal kebersihan dan seni yang membawa mata, rasa dan raga kepada keindahan yang merepresentasikan keindahan Tuhan. Argumennya, Tuhan itu mulia dan agung serta gambaran surga itu sangat indah dan mulia yang tak terkatakan. Masalahnya, bagaimana mewartakan surga yang mulia dan tak terperi indahnya itu tapi rumah Tuhan tempat membicarakan keindahan jorok sekali? Ada kontradiksi di sana. Jadi sudah waktunya berita tentang keindahan keselamatan dalam Tuhan dan kemuliaan yang kita wartakan berbanding lurus dengan apa yang dilihatnya tiap minggu.
Praktisnya seperti apa? Dimulai dari taman dan parkir rumah ibadah sudah seharusnya rapi, ada pohon atau tanaman yang tertata serta bersih dan tidak buang sampah sembarangan. Lalu masuk ke rumah ibadah di mana tembok tidak kusam di man dicat secara berkala, bangku terawat dan tidak mengelupas catnya, lampu-lampu berfungsi dengan baik, kipas atau AC membawa kenyamanan, bahkan mimbar ada dekorasi yang membawa kepada suasana surgawi. Tak kalah penting ketika ke toilet alias WC semuanya bersih, tidak berbau dan jika perlu tambah pengharum. Kantor gereja pun tidak boleh amburadul. Barang tak berguna dibuang atau disiapkan gudang. Ini tidak memerlukan dana besar. Setiap umat bisa dilibatkan dalam membuat keindahan rumah Tuhan. Sekali lagi ini bukan soal gedung mewah. Gereja di desa pun yang sederhana bisa menjadi sebuah tempat yang begitu dirindukan umat karena keindahan dan kebersihannya. Sudah waktunya rumah Tuhan menampakkan terang keindahannya lewat kebersihan dan kerapian. Ini kesaksian yang tak terkatakan namun dinikmati umatNya, karena berkatNya diucapkan dari rumah Tuhan. (DR)
Renungan: Diberkatikan dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN (Mazmur 118:6).