Oleh Daniel Ronda
Tanggal 10 Februari 1928 dirayakan sebagai hari HUT GKII. Patokan perayaan ini dipakai yaitu ketika Dr. Robert Alexander Jaffray menginjakkan kaki di Balikpapan dan menuju Samarinda. Hari itu disebut hari dimulainya pekabaran Injil oleh Dr. Jaffray dari The Christian and Missionary Alliance yang dikenal sekarang di Indonesia dengan nama Gereja Kemah Injil Indonesia. Dalam catatan Majalah Pioneer 23 Juni 1928, Dr. Jaffray meninggalkan Wuchow minggu terakhir Januari 1928 menuju Balikpapan (dulu Dutch Borneo atau Kalaimantan Belanda). Rute kapal yang dilalui adalah Wuchow-Hongkong-Sandakan (British Borneo atau Kalimantan Inggris)-Balikpapan. Rute ini dapat dipahami karena Inggris menguasai Hongkong dan sebagian Kalimantan di utara. Sampai di Sandakan, Jaffray melihat begitu banyak jiwa di Sandakan dan di Tawau namun bersyukur karena badan misi sudah ada di sana, sehingga dia diberi kesempatan melayani oleh teman-teman misi yang mengenalnya. Dia tidak mau di Sandakan karena sudah ada yang melayani, dan dia mencari tempat yang belum ada jiwa yang diselamatkan. Akhirnya dia memutuskan ke Balikpapan karena mendengar ada banyak orang Dayak dan Tionghoa di sana yang belum diselamatkan. Tiba harinya, kapal Belanda yang menuju Balikpapan sudah penuh dengan penumpang. Jaffray memaksa naik dan meminta ikut walaupun harus berdiri. Awalnya ia tidak diterima. Syukur ada mualim kapal yang tahu bahasa Inggris dan menjadikan dia mualim keempat di kapal agar bisa berangkat. Akhirnya setelah perjalanan dua malam dia tiba di Balikpapan. Di sana dia melakukan survei dan pekabaran Injil. Dia menemukan orang Tionghoa yang tidak bergereja dan pemuda belum terlalu yakin akan Injil. Di sini dia mengabarkan Injil dan melakukan survei atas kehidupan orang di Balikpapan. Ketika hendak ke Samarinda, ada satu pemuda Tionghoa menghantarnya dengan kapal ke sana. Di sana dia merasa terpukul karena tidak ada pelayanan dan badan misi yang ada. Hanya Katolik tapi itupun kecil sekali. Ada kurang lebih 1,8 juta jiwa saat itu dia hitung sebagai gambaran kasar penduduk Balikpapan sampai Samarinda. Ada banyak pendatang yang sudah menetap di sana tapi tidak ada gereja. Hatinya terbeban dan Tuhan menggerakkan hatinya untuk menjangkau orang Dayak. Itu sebabnya tulisan perdananya di tahun 1928 disebut “The Call of the Dyacks: The Wild Man of Borneo”. Maka hari dia mendaratkan kakinya di Balikpapan disebut sebagai hari lahirnya GKII. Hal ini sejalan dengan prinsip sejarawan gereja Th. Van den End dalam buku “Ragi Carita Volume 1” bahwa awal mula berdiri sebuah gereja adalah adanya baptisan pertama atau pembawa Injil masuk ke daerah itu pertama kali memberitakan Injil. Jadi tidak harus berdiri dulu sebuah sinode atau gereja lokal (hal. 9).
Untuk baptisan pertama yang dilakukan misi CMA adalah tanggal 31 Juli 1929. Itu terjadi Balikpapan ketika Jaffray sudah menempatkan Bapak Clench dan Bapak Paul Lenn di sana. Mereka menyewa rumah dan mengadakan ibadah tiap malam. Suatu malam ketika Dr. Jaffray sudah dari perjalanan ke Samarinda dan mereka sedang menunggu kapal yang menghentar mereka menuju Hongkong, Dr. Jaffray dan Bapak G. Woerner serta Bapak Lam menghadiri ibadah malam di tempat perintisan pelayanan. Pengkhotbah malam itu adalah Bapak Woerner dan Bapak Lam. Setelah ibadah sudah berjalan 2 jam lebih, Bapak Lenn sebagai perintis di sana meminta Dr. Jaffray berkhotbah lagi walau sudah jam 10 malam. Malam itu dia berkhotbah singkat dan menantang orang menerima Kristus dan melayani Tuhan, dan Roh Tuhan bekerja di mana ada kurang lebih 15 orang yang mengangkat tangan. Malam itu juga ada tujuh orang Tionghoa langsung minta dibaptis karena besoknya Dr. Jaffray harus ke Hongkong. Maka ada 6 orang laki-laki dan 1 orang perempuan dibaptis tengah malam itu juga dan inilah buah pertama dari pelayanan The Christian and Missionary Alliance atau sekarang di Indonesia disebut Gereja Kemah Injil Indonesia (dari “Pioneer to the Dutch East Indies” di Majalah Pioneer Vol. 1/1, Nov. 1929).
Inilah sejarah singkat awal mulanya berdiri GKII. Sekarang sudah 89 tahun usianya, apakah semangat misi itu masih membara dalam warga GKII? Mari dalam tahun ini kita terus mengobarkan semangat pelayanan dengan memberitakan perbuatan besar Tuhan kepada komunitas di sekitar kita dan dunia (1 Pet 2:9). Selamat ulang tahun Gereja Kemah Injil Indonesia.
Sumber Penulisan:
R. A. Jaffray, “The Call of the Dyacks: The Wild Man of Borneo”, 23 Juni 1928 tersedia di http://www.cmalliance.org/…/dow…/pioneer/pioneer-1928-06.pdf.
R.A. Jaffray, “Pioneer to the Dutch East Indies” di Majalah Pioneer Vol. 1/1, Nov. 1929, tersedia di http://www.cmalliance.org/…/dow…/pioneer/pioneer-1929-11.pdf.
Th. Van den End, Ragi Carita Volume 1, Jakarta: BPK GM, 1989.