Oleh: Daniel Ronda
Ketika memasuki bulan Misi dalam lingkup GKII, sering kita mencari siapa tokoh-tokoh misi besar yang hendak kita presentasikan atau khotbahkan. Kita menyiapkan ayat Amanat Agung dan murid-murid Yesus sebagai teladan. Kita tidak luput menyiapkan tokoh Paulus dan para hamba Tuhan dalam gereja mula-mula. Lalu di zaman moderen ini kita mempersiapkan nama-nama besar mulai dari William Carey, A.B. Simpson sampai R.A. Jaffray. Mereka tokoh hebat yang memenangkan ratusan bahkan ribuan percaya kepada Kristus.
Namun gerakan misi dahsyat tidak semata-mata lahir dari orang hebat-hebat. Bisa jadi lahir dari orang biasa bahkan tidak disebutkan namanya. Ini kisahnya terdapat dalam Kisah Para Rasul yaitu misionari tanpa nama.
Adalah sekelompok orang murid yang berasal dari Pulau Siprus dan sebuah kota di Afrika Utara yaitu Kirene. Merekalah yang pertama-tama keluar memberitakan Injil kepada orang Non-Yahudi di mana orang yang diinjili tidak ada sama sekali latar belakang Yahudinya. Dalam Kisah Para Rasul dijelaskan bahwa gereja mengalami aniaya sampai akhirnya Stefanus dibunuh (Kis 8). Akibat dari aniaya ini, kekristenan yang berpusat di Yerusalem akhirnya keluar terpencar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia (Kis 11:19). Mereka semua keluar memberitakan Injil. Namun ada catatan khusus, di mana Kis 11:20 dikatakan bahwa: “Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan”. Mereka ini tanpa disebutkan namanya setia memberitakan Injil kepada orang Yunani tanpa latar belakang Yahudi. Tuhan memberkati penginjilan ini dengan dikatakan: “Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan (ayat 21). Bayangkan, jumlah besar bertobat tapi tidak disebutkan sama sekali namanya. Inilah asal muasal adanya gereja di Antiokhia dan beberapa tahun kemudian gereja ini menjadi gereja pengutus dengan mengutus Paulus untuk melaksanakan tugas misinya (Kis 13:1). Paulus membawa Injil kepada dunia. Semua ini karena apa sekelompok penginjil tanpa nama!
Refleksi: Dalam bulan Agustus mendatang ketika GKII sedang melaksanakan bulan misi, mari kita libatkan orang-orang yang mungkin dipikirkan hanya orang biasa dalam jemaat. Sejatinya Tuhan mau pakai mereka yang disebut orang biasa untuk menjangkau jiwa-jiwa terhilang. Orang yang mungkin disebut biasa, jika digerakkan dan diberikan pelatihan serta mandat pengutusan akan menjadi orang yang dapat mengubahkan dunia. Lihat kembali catatan dalam Kisah Para rasul 15, ketika gereja di luar Yerusalem jauh membesar sehingga memaksa para Rasul bersidang dan singkat cerita memutuskan bahwa kekristenan tidak harus melewati tata cara Yahudi. Ini menjadi suatu yang sangat signifikan dalam dunia misi dan semua itu terjadi karena ada sekelompok orang biasa tanpa nama yang dengan berani keluar memberitakan Injil bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Selamat menyambut bulan Misi dalam lingkup GKII. Serukan GKII Bangkit menjadi gereja pengutus misi!
Sumber bacaan: Timothy C. Tennent, How God Saves the World: A Short History of Global Christianity (Tennessee, USA: Seedbed Publishing, 2016).