Seorang majelis gereja mampir ke rumah dan sambil minum kopi bertanya, apa sebenarnya tugas Ketua Daerah itu pak?
Tugas Ketua Daerah mirip dengan Gembala yaitu menggembalakan domba-dombanya, hanya jika sebagai Ketua Daerah dia menggembalakan gembala jemaat dan majelis gereja. Dalam penggembalaan modern maka ada dua tugas Ketua Daerah yaitu pengelolaan organisasi dan tugas spiritualitas dan sakramen yang wajib dijalankan.
Pertama, dalam tugas pengelolaan organisasi terbagi tiga yaitu:
1) Dia menjalankan kepemimpinan organisasi;
2) Kepemimpinan operasional; dan
3) Kepemimpinan publik.
Dalam kepemimpian organisasi, Ketua Daerah menyusun struktur kepemimpinan, menyiapkan garis komando kerja, memastikan AD/ART dan Perger diimplementasikan, dan menyusun aturan dan pedoman yang disesuaikan dengan konteks di daerah setempat. Di samping itu memastikan data statistik pekerja dan kondisi jemaat disusun dengan baik sehingga program dibuat berdasarkan kondisi lapangan yang sebenarnya. Ketua Daerah juga dipastikan melakukan perekrutan penginjil/gembala-gembala baru, membuka ladang baru, dan membuat organisasi tertata bagus dan transparan sehingga menarik minat anak muda yang terpanggil untuk bergabung di organisasi gereja.
Kepemimpinan operasional memastikan sistem organisasi berjalan dan tidak boleh ada komisi yang mandeg alias tidak bekerja sama sekali. Ketua Daerah akan menyusun SOP setiap anggota dan komisi, membuat penganggaran, laporan keuangan yang transparan, pencarian dana terpadu, pengajaran dan pembinaan yang sesuai kebutuhan, termasuk mekanisme kerja dan jam kerja kantor. Di sini Ketua Daerah memastikan sistem operasi yang dibuat dapat berjalan dan semua keputusan wajib dilaksanakan dengan adil, transparan, dan akuntabel. Pemimpin juga rajin mengkomunikasikan apa yang dikerjakan lewat membuat buletin doa, memiliki platform media sosial di mana membagikan kinerja, di mana jemaat perlu tahu apa yang dikerjakan Daerah.
Sedangkan kepemimpinan publik berbicara soal Ketua Daerah diharapkan dapat membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga, menciptakan jejaring lembaga-lembaga yang punya reputasi baik ke gereja lokal, terlibat aktif di daerahnya dengan PGIW, PGLII, lembaga musyawarah antar gereja, dan aktif memenuhi undangan pemerintah dalam acara yang dibuat oleh Kemenag maupun lembaga pemerintah lainnya. Gereja di daerah harus dikenal lewat dengan membangun relasi lembaga dan pemerintah setempat.
Kedua, tugas kedua dari Ketua Daerah adalah di bidang rohani dan sakramen. Ketua Daerah berperan sebagai orang tua rohani di mana rutin mendoakan gembala, BPJ dan gereja lokal, mendengarkan keluh kesah, memberikan penguatan rohani, pengajaran dan bimbingan sekalipun masih muda, mengadakan persekutuan doa secara rutin, melakukan kunjungan rutin ke gereja-gereja lokal. Selalu menyelesaikan masalah/konflik lewat doa dan puasa juga (tidak cukup hanya rapat saja dan menerapkan aturan). Dia juga melatih gembala muda akan arti sakramen, bagaimana melaksanakan bimbingan baptisan dan pernikahan dilakukan, dan tentunya melantik gembala dan pengurus gereja. Inilah peran gembala bagi para gembala.
Tugas Ketua Daerah tidak ringan, jemaat wajib diingatkan untuk mendoakan pemimpin rohani mereka dan jangan sembarang menggosipkan, apalagi menghujat mereka.
Renungan Firman Tuhan: Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka (Ibrani 13:7).
Salam sehat,
Daniel Ronda