You are currently viewing Kepemimpinan Rohani Bukan Sekedar Jadi Manajer

Kepemimpinan Rohani Bukan Sekedar Jadi Manajer

Menjadi pemimpin memang wajib menguasai manajemen seperti kemampuan dalam menjalankan 6 fungsi manajemen yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) pengorganisasian (organizing), 3) penempatan personil (staffing), 4) pengarahan (leading), 5) pengawasan (controlling), serta pengevaluasian (evaluating). Namun itu tidak cukup, karena pemimpin rohani bukan hanya seorang manajer. Dia wajib memimpin dan memiliki setidaknya 4 kemampuan kepemimpinan yang efektif yaitu kepemimpin rohani, operasional, organisasional, dan publik:

  1. Kepemimpinan rohani yang didemontrasikan melalui kehidupan yang meneladani Kristus, serta mendoakan, membimbing, menasihati ataupun menegur dengan kasih orang yang dipimpin sehingga mereka merasakan atmosfer rohani dan bertumbuh dalam iman dan firman Tuhan. Pemimpin harus dikenal sebagai bapa rohani yang mendoakan, menginsiprasi, memotivasi serta memberi kekuatan bagi orang yang dipimpinnya.
  2. Kepemimpinan operasional yang ditunjukkan melalui kemampuan pimpinan dalam menjalin komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan (stakeholders) internal untuk merealisasikan rencana strategis dan operasional, serta kemampuan dalam mengambil keputusan strategis dalam melaksanakan kebijakan operasional sehari-hari.
  3. Kepemimpinan organisasional yang ditunjukkan melalui kemampuan pimpinan untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan kebijakan organisasional, serta perannya sebagai agen perubahan sekaligus motivator dan inspirator akan tercapainya visi, misi, nilai-nilai dan tujuan strategis dari gereja.
  4. Kepemimpinan publik yang diperlihatkan melalui kemampuan pimpinan dalam menjalin kerjasama di berbagai bidang dengan pihak lembaga lain, yayasan, pribadi-pribadi, gereja sahabat, atau unsur pemerintah di luar gereja dan menjadikan gereja dapat dikenal publik sehingga bisa diteladani menjadi rujukan pihak lain dalam bermisi. Jangan sampai gereja hanya “jago kandang” tapi orang luar tidak tahu menahu keberadaan gereja kita.

Efektivitas kepemimpinan harus terlihat dari 4 bidang ini. Tanpa ini kepemimpinan rohani hanya akan menjadi sebuah kedudukan yang berbasis kekuasaan dan bukan kepada pelayanan.

@danielronda